Pendukung Thaksin gelar demo di Bangkok
Para pendukung mantan perdana menteri Thailand yang digulingkan, Thaksin Shinawatra menggelar demonstrasi di ibukota Bangkok, Jumat seminggu menjelang putusan penting pengadilan soal aset-aset mantan pemimpin Thailand ini.
Ratusan pendukung Thaksin berkumpul di luar markas besar Bangkok Bank, salah satu bank terbesar Thailand sehingga bank itu akhirnya terpaksa tutup selama sehari.
Para pengunjuk rasa mengatakan bank tersebut punya kaitan dengan seorang penasehat kerajaan yaitu Prem Tinsulanonda.
Tinsulanonda adalah presiden dewan penasihat yang memberikan masukan kepada raja Thailand dan dia juga adalah penasehat Bangkok Bank.
Paling tidak sampai saat ini belum ada cancellation pemesanan tempat di hotel kami hingga bulan depan
Samuel Carolus
Para pendukung Thaksin menuduh Tinsulanonda sebagai otak dibelakang kudeta yang berhasil menggulingkan Thaksin dari kursi perdana menteri empat tahun lalu.
Pada tahun 2008, pengadilan menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara kepada Thaksin karena diputuskan bersalah korupsi yaitu membantu istrinya membeli sebidang tanah dalam lelang yang dilakukan pemerintah ketika dia masih menjabat sebagai perdana menteri.
Sejak saat itu Thaksin mengasingkan diri di luar negeri, menurut berbagai laporan dia paling sering tinggal di Dubai.
Hari Jumat, 26 Februari mendatang, mahkamah agung akan memutuskan apakah harta kekayaan Thaksin Shinawatra yang bernilai US$2 miliar itu adalah hasil korupsi dan harus disita oleh pihak berwenang.
Pemerintah Thailand sudah menempatkan 20 ribu personel keamanan di seluruh negeri menjelang keputusan Mahkamah Agung itu.
Bisnis terganggu?
Thaksin Shinawatra
Harta kekayaan Thaksin diperkirakan mencapai US$2 miliar
Kedutaan Amerika, Inggris dan Australia mengeluarkan peringatan kepada warga mereka agar menjauh dari demonstrasi-demonstrasi politik dalam beberapa hari mendatang.
Kedutaan negara-negara asing di Bangkok khawatir demonstrasi atau pawai-pawai di jalanan itu akan berubah menjadi tindak kekerasan.
Demonstrasi oleh para penentang Thaksin tahun 2009 lalu sempat melumpuhkan ibukota Bangkok dan juga sebagian besar wilayah wisata Thailand karena para pengunjuk rasa menduduki bandara utama dan beberapa bandara kecil lainnya.
Pariwisata adalah andalan utama perekonomian Thailand.
Demonstrasi baru memunculkan pertanyaan mengenai dampak aksi tersebut terhadap industri pariwisata di Thailand.
Samuel Carolus, asisten eksekutif manajer Grand Hyatt Erawan di Bangkok mengatakan kepada BBC situasi saat ini masih belum mengganggu bisnis perhotelan.
"Sampai saat ini kita belum ada cancellation, walaupun rencana demonstrasi ini tanggal 26 Februari ini kan sudah diumumkan sejak bulan lalu," kata Samuel kepada BBC Indonesia.
"Jadi kalau memang ada banyak orang yang memang concern dengan gathering tanggal 26 Februari nanti, tentu tidak akan ada booking untuk meeting dan convention di hotel kita untuk bulan depan."
"Mudah-mudahan ini tidak berkelanjutan. Kalau berkelanjutan, bisa berdampak walaupun mungkin dampaknya tidak sebesar tahun lalu ketika ada huru-hara di Bangkok," jelas Samuel Carolus.
Huru hara 2009
Sejak bulan Maret 2009, para pendukung Thaksin Shinawatra sering menggelar demonstrasi dengan menduduki gedung-gedung pemerintah.
Pada bulan April, mereka menyebabkan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dibatalkan.
Para demonstran menyerbu gedung pertemuan di daerah pariwisata Pattaya yang terletak di tepi pantai. Peristiwa ini sangat mempermalukan pemerintah.
Dua orang tewas akibat demonstrasi bulan April.
Thaksin selalu menyerukan kepada para pendukungnya untuk tetap berjuang menjatuhkan pemerintahan perdana menteri yang sekarang, yaitu Abhisit Vejjajiva dan juga agar dia bisa kembali ke Thailand.
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j:
Posting Komentar